Mengenai pengertian software dan proses saya sudah jelaskan pada tulisan sebelumnya. . ^^
So, pengertian software process yaitu tahapan tahapan dalam membuat sebuah sofware dimana siklusnya akan terus berulang-ulang sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi, karena jika ada salah pada satu proses maka harus mengulangnya lagi.
Dalam software process terdapat beberapa model , yaitu:
1. Waterfall Model
Pada model ini,dimulai dari paling atas yaitu menganalisis hingga paling bawah yaitu maintenance. Pada model ini, tahap kedua dapat dikerjakan apabila tahap pertama telah selesai dan begitu juga seterusnya.
Penjelasan:
- Analysis :tahap ini adalah tahap yang penting, karena kita harus menganalisa apa yang akan dibuat.
- Requirements Specification : pencarian kebutuhan yang akan dibutuhkan dalam pembuatan software.
- Design: mengubah kebutuhan kebutuhan di atas kedalam blue print software, dimana hasilnya akan diperlihatkan pada customer.
-Implementation : dimana mengubah hasil design diatas kedalam bahasa pemograman agar dapat dimengerti oleh komputer melalui coding
-Testing : pada tahap ini akan menguji coba hasil software yang dibuat, apakah sudah layak dipakai atau belum.
-Maintenance : tahap ini software telah dioperasikan dan apabila terdapat beberapa error maka akan dilakukan maintenace atau maintenance dapat dilakukan apabila terjadi perkembangan eksternal pada perusahaan.
2. Rapid Aplication Development(RAD)
Pada tahap ini menekankan pada pembuatan software dalam waktu yang singkat.
- Bussiness Modelling
yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan eperti Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis, Informasi apa yang dihasilkan, Siapa yang menghasilkan informasi, Kemana informasi itu diberikan, Siapa yang mengolah informasi, Kebutuhan dari sistem dll.
- Data Modelling
Aliran
informasi yang disusun menjadi sekumpulan objek data.
- Process Modelling
Objek
data yang sudah disusun diubah menjadi aliran informasi yang diperlukan
untuk menjalankan fungsi-fungsi bisnis.
- Application Generation
RAD
menggunakan komponen program yang sudah ada atau membuat komponen yang bisa
digunakan lagi, selama diperlukan.
- Testing and Turnover
- Testing and Turnover
Karena
menggunakan component yang sudah ada, maka kebanyakan component sudah melalui
uji atau testing. Namun component baru dan interface harus tetap diuji.
3. Prototyping Model
Pada model ini, dimana user berperan aktif dalam pembuatan software. model ini digunakan apabila developer susah dalam pengumpulan kebutuhan dan user juga tidak dapat menggambarkan software yang diinginkannya, atau dimana usernya cerewet dan terus ingin menambah dan mengubah apa yang diinginkannya. pada model ini sangat megutamakan kepuasan user. apabila user sudah puas maka dapat dikerjakan tahap berikutnya.
4. Incremental Model
Model incremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna. Model ini juga merupakan perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini adalah membangun software secara meningkat (increment) berdasarkan kemampuan fungsional.
Pada saat
model incremental (pertambahan) ini digunakan, pertambahan pertama sering
merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan
yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan (beberapa diketahui dan
beberapa tidak) tetap tidak disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh
pelanggan (atau mengalami pengkajian detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan
/ atau evaluasi maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana
tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi
kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsional tambahan.
Proses ini mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan
produk yang lengkap.
Model
proses incremental tersebut, seperti model prototype dan pendekatan-pendekatan
evolusioner yang lain, bersifat iterative. Tetapi tidak seperti model
prototype, model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam
setiap pertambahannya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari
produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga
menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai.
Perkembangan
pertambahan, khususnya berguna pada saat staffing, tidak bisa
dilakukan dengan menggunakan implementasi lengkap oleh batasan waktu bisnis
yang sudah disepakati untuk proyek tersebut. Jika produk inti diterima dengan
baik, maka staf tambahan (bila dibutuhkan) bisa ditambahkan untuk
mengimplementasi pertambahan selanjutnya. Sebagai tambahan, system mayor yang
sedang pada masa perkembangan serta waktu penyampaiannya belum pasti, mungkin
membutuhkan keberadaan perangkat keras yang baru. Bisa juga rencana tertentu
dibuat untuk menghindari pemakaian perangkat lunak ini, sehingga memungkinkan
fungsionalitas partial disampaikan kepada pemakai tanpa harus banyak
tertunda.
5. Ireactive-Incremental (Spiral) Model
Proses
digambarkan sebagai spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software
process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop
selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan
desain sistem dan seterusnya. Setiap Loop dibagi menjadi beberapa sektor, yaitu
:
-->Objective settings (menentukan tujuan)
Menentukan
tujuan dari fase yang ditentukan. Batasan-batasan pada proses dan produk sudah
diketahui. Perencanaan sudah disiapkan. Resiko dari proyek sudah diketahui.
Alternatif strategi sudah disiapkan berdasarkan resiko-resiko yang diketahui,
dan sudah direncanakan.
-->Risk assessment and reduction (Penanganan dan pengurangan resiko)
Setiap
resiko dianalisis secara detil pada sektor ini. Langkahlangkah penanganan
dilakukan, misalnya membuat prototype untuk mengetahui ketidakcocokan
kebutuhan.
-->Development and Validation (Pembangunan dan pengujian)
-->Development and Validation (Pembangunan dan pengujian)
Setelah
evaluasi resiko, maka model pengembangan sistem dipilih. Misalnya jika resiko
user interface dominan, maka membuat prototype User Interface. Jika bagian
keamanan yang bermasalah, maka
-->Planning
-->Planning
Proyek
dievaluasi atau ditinjau-ulang dan diputuskan untuk terus ke fase loop
selanjutnya atau tidak. Jika melanjutkan ke fase berikutnya rencana untuk loop
selanjutnya.
-->Menggunakan model formal dengan perhitungan matematis, dan jika masalahnya adalah integrasi sistem model waterfall lebih cocok.
Pembagian sektor tidak bisa saja dikembangkan seperti pada pembagian sektor berikut pada model variasi spiral di bawah ini :
-->Menggunakan model formal dengan perhitungan matematis, dan jika masalahnya adalah integrasi sistem model waterfall lebih cocok.
Pembagian sektor tidak bisa saja dikembangkan seperti pada pembagian sektor berikut pada model variasi spiral di bawah ini :
1.
Customer communication : membangun komunikasi yang baik dengan pengguna /
customer.
2. Planning : mendefinisikan sesumber, batas waktu, informasi-informasi lain seputar proyek.
3. Risk analysis : identifikasi resiko managemen dan teknis
4. Engineering : pembangunan contoh-contoh aplikasi, misalnya prototype
5. Construction and release : pembangunan, test, install dan support.
6. Customer evaluation : mendapatkan feedback dari pengguna berdasarkan
evaluasi PL pada fase engineering dan fase instalasi. Pada model spiral,
resiko sangat dipertimbangkan. Resiko adalah sesuatu yang mungkin mengakibatkan
kesalahan. Model spiral merupakan pendekatan yang realistik untuk PL berskala
besar. Pengguna dan pembangun bisa memahami dengan baik software yang dibangun
karena setiap kemajuan yang dicapai selama proses dapat diamati dengan baik.
Namun demikian, waktu yang cukup panjang mungkin bukan pilihan bagi pengguna,
karena waktu yang lama sama dengan biaya yang lebih besar.2. Planning : mendefinisikan sesumber, batas waktu, informasi-informasi lain seputar proyek.
3. Risk analysis : identifikasi resiko managemen dan teknis
4. Engineering : pembangunan contoh-contoh aplikasi, misalnya prototype
5. Construction and release : pembangunan, test, install dan support.
Sumber :http://nugtachinsui.blogspot.com/2011/10/rekaya-perangkat-lunak-software-process.html
Inilah semua yang dapat saya bahas dalam Software Process..^^
HAVE A NICE DAY. . See Yaaaa~
0 comments:
Post a Comment